KONSEP
KESEHATAN MENTAL
Gangguan Mental karena Memperoleh Pengobatan Psikiatris Orang yang yang
terganggu mentalnya adalah orang yang memperoleh pengobatan (treatment) psikiatris
A.
Pengertian Sehat
Pengertian
sehat menurut dokter mungkin sedikit banyak berbeda dengan perawat,
fisioterapi, atau paramedis lainnya, meskipun mereka bersama-sama mengabdi pada
bidang kesehatan. Tetapi sebagian besar orang, bahkan para mahasiswa psikologi
umumnya mendefinisikan sehat lebih berfokus pada masalah fisik saja.
B.
Pengaruh Budaya terhadap Kesehatan
Pada
psikologi tradisionalis, konsep sehat yaitu tidak adnya gejala-gejala yang
cukup untuk memasukkan individu ke dalam kategori gangguan kepribadian
tertentu. Dengan kata lain, kepribadian yang sehat bertitik tolak dari apakah
individu berbeda dari mereka yang nyata-nyata terganggu atau tidak.
C.
Model-model Kesehatan yang Ada di Barat dan di Timur
Model-model
kesehatan muncul karena banyaknya asumsi mengenai kesehatan, seperti halnya
model kesehatan dari Barat dan juga Timur. Akan tetapi, dalam model-model itu
terdapat variasi yang disebabkan karena adanya perbedaan budaya di antara
model-model tersebut.
Model Biomedis (Freund,
1991)memiliki 5 asumsi.
Pertama, terdapat perbedaan yang nyata antara
tubuh dan jiwa sehingga penyakit diyakini berada pada suatu bagian tubuh
tertentu.
Kedua, penyakit dapat direduksi pada
gangguan fungsi tubuh, baik secara biokimia atau neurofisiologis.
Ketiga, setiap penyakit disebabkan oleh
suatu agen khusus yang berpotensi dapat diidentifikasi.
Keempat, melihat tubuh sebagai suatu mesin.
Kelima, konseb tubuh adalah objel yang
perlu diatur dan dikontrol.
Model Psikiatris, merupakan
model yang berkaitan dengan model
biomedis. Model ini masih mendasarkan diri pada pencarian bukti-bukti
fisik dari suatu oenyakit dan penggunaan
treatmen fisik obat-obatan atau pembedahan untuk mengoreksi
abnormalitas.
Model Psikosomatis (Tamm, 1993), merupakan model yang muncul karena adanya ketidakpuasan
terhadap model biomedis. Model ini menyatakan bahwa tidak ada penyakit somatik
yang tanpa disebabkan oleh antesenden emosional dan atau sosial. Sebaliknya
tidak ada penyakit psikis yang tidak disertai oleh simtom-simtom somatik
D.
Pemahaman Tentang Penyakit
Istilah
penyakit terbagi ke dalam dua istilah, yaitu Illness dan Disease.
“Disease” adalah sesuatu yang
dimiliki organ, sedangkan “Illness”
adalah sesuatu yang dimiliki manusia, yaitu respons subjektif pasien dan segala
sesuatu yang meliputinya.
Sejalan
dengan pendapat Cassel, Kleinman’s (Feund, 1991) mendefinisikan disease mengacu
pada kondisi biofisik-masalah seperti yang dilihat dari perspektif biomedis.
E.
Implikasi Perbedaan Konsep Kesehatan dan Penyakit terhadap Perilaku
Istilah-istilah
yang digunakan dalam dunia kesehatan :
Diagnosis, gangguan
yang sama dan bisa dilaporkan dengan gejala yang berbeda.
Treatmen, pengobatan
sistem Barat bertumpu pada pemberian obat antibiotik atau pembedahan pada
bagian-bagian tubuh yang sakit.
Plasebo, pada
pengobatan Barat memiliki konotasi yang negatif sehingga sering kali dicoba
untuk dihilangkan atau diminimalkan pengaruhnya oleh dunia kedokteran Barat.
Relasi dokter-pasien, pada sistem pengobatan Barat bercirikan mekanistik, impersonal, dan
reduksionistik. Dokter mengambil sikap lebih tahu dari pasien, superior serta
keputusan. Sementara pasien mengambil sikap pasif serta diharapkan menuruti apa
yang dimaui dokter.
Daftar pusaka:
Wratsongko,
M. (2010). Sholat Jadi Obat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Semiun, Y.
(2006). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kanisius
SEJARAH KESEHATAN MENTALSejarah kesehatan mental tidak seperti sejarah ilmu ke dokteran. Hal itu dikarenakan kesehatan mental bukan seperti kesehatan fisik yang dapat dengan mudah diamati. Berbeda dengan sakit fisik yang dapat dengan mudah terlihat, orang yang sakit mental sering tidak terdeteksi, sekali pun oleh orang terdekat yaitu keluarga. Semua itu dikarenakan kebiasaan hidup bersama sehingga tingkah laku yang menunjukan gangguan mental dianggap biasa saja, bukan sebagai gangguan.
Bagi masyarakat Indonesia mengenai kesehatan mental pada saat ini belum menjadi pusat perhatian. Tingkat pendidikan yang beragam, serta kelas ekonomi yang beragam pula menyebabkan kurangnya kepekaan masyarakat terhadap anggotanya yang pada semestinya mendapatkan pertolongan di kesehatan mental.
Sejarah perkembangan kesehatan mental
pertama kali itu pada jaman nenek moyang yang mengalami gangguan mental seperti
halnya homo sapiens sendiri . Mereka mengalami kecelakaan dan demam yang
merusak mental . Jadilah manusia yang dengan rasa putus asa selalu berusaha
buat menjelaskan tentang penyakit mental . Dengan kesehatan mental ini kita
dapat bandingkan dengan mata uang yang mempunyai dua sisi yang di sisi satunya
sakit dan yang di sisi satunya lagi baik . Di sisi ini dapat dilihat
kemungkinan di kedua sisi itu kira kira 50:50 .
Perlu diketahui disini sejarah tercatat melaporkan berbagai macam interpretasi mengenai penyakit mental dan cara menghilangkannya. Hal ini disebabkan oleh dua alasan , yaitu (1) Sifat dari masalah yang disebabkan oleh tingkah laku abnormal membuatnya menjadi merasa ketakutan. (2) Perkembangan semua ilmu pengetahuan begitu lambat , dan banyak kemajuan yang sangat penting. Pada masa awal awal orang yang sakit mental dapat dipahami secara seluruh sering diperlakukan dengan kurang baik. Di jaman prasejarah pun manusia purba sering kali mengalami gangguan mental baik fisik maupun gangguan gangguan yang baik. Di jaman prasejarah ini juga terdapat perawatan-perawatan untuk penyakit gangguan mental yaitu : menggosok,menjilat,mengisap dan memotong.
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karna masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Hal ini lebih karna mereka sehari-hari hiduo bersama sehingga tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa bukan lagi sebagai gangguan.
Gangguan mental Tidak Dianggap Sebagai Sakit
Pada tahun 1600 dan sebelumnya , orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian. Pandangan terhadap masyarakat ini menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karna mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitarnya.
Perlu diketahui disini sejarah tercatat melaporkan berbagai macam interpretasi mengenai penyakit mental dan cara menghilangkannya. Hal ini disebabkan oleh dua alasan , yaitu (1) Sifat dari masalah yang disebabkan oleh tingkah laku abnormal membuatnya menjadi merasa ketakutan. (2) Perkembangan semua ilmu pengetahuan begitu lambat , dan banyak kemajuan yang sangat penting. Pada masa awal awal orang yang sakit mental dapat dipahami secara seluruh sering diperlakukan dengan kurang baik. Di jaman prasejarah pun manusia purba sering kali mengalami gangguan mental baik fisik maupun gangguan gangguan yang baik. Di jaman prasejarah ini juga terdapat perawatan-perawatan untuk penyakit gangguan mental yaitu : menggosok,menjilat,mengisap dan memotong.
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karna masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Hal ini lebih karna mereka sehari-hari hiduo bersama sehingga tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa bukan lagi sebagai gangguan.
Gangguan mental Tidak Dianggap Sebagai Sakit
Pada tahun 1600 dan sebelumnya , orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan menjalani ritual penebusan dan penyucian. Pandangan terhadap masyarakat ini menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karna mereka dimasuki oleh roh-roh yang ada disekitarnya.
Sejarah kesehatan mental merupakan cerminan dimana pandangan masyarakat terhadap gangguan mental dan perlakuan yang diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat terhadap gangguan mental di dunia Barat antara lain :
- Akibat kekuatan supranatural
- Dirasuk oleh roh atau setan
- Dianggap kriminal karna memiliki derajad kebinatangan yang lebih besar
- Dianggap sakit
Tahun 1692 mendapatkan suatu pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena shir atau guna-guna. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir.
Gangguan Mental Dianggap Sebagai Sakit
Tahun 1724 pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan takhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri.
Tahun 1812 , Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu yang menangani masalah penanganan secara mental. Antara tahun 1830-1860 di Inggris timbul menangani pasien sakit jiwa. Pada masa ini tumbuh penanganan dirumah sakit jiwa merupakan hal ilmiah untuk menyembuhkan kegilaan.
Melawan Diskriminasi Terhadap Gangguan Mental
Dunia medis memberikan pandangan tersendiri terhadap pemahaman mengenai gangguan mental. Dunia medis memandang penderita gangguan mental sebagai betul mengalami sakit. Dunia medis melihat sakit mental sebagai berakar dari sakit ketubuhan terutama otak.
Ilmu perilaku yang semakin berkembang juga memberikan pemahaman tersendiri mengenai gangguan mental. Berdasarkan pandangan ini penderita gangguan mental dimaknai sebagai
ketidakmampuan mereka untuk melakukan
penyesuaian diri yang sesuai dengan realitanya.
Daftar pusaka:
Yustinus
Semiun. OFM. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta
: Kanisius
Pendekatan
kesehatan mental
Orientasi klasik
|
Orientasi Penyesuaian diri
|
Orientasi Pengembangan potensi
|
Hilangnya gejala gangguan mental
|
Kemampuan menyesuaiakan diri dg tuntutan diri sendiri & norma
sosial
|
Pelepasan sumber-sumber yg tersembunyi dari bakat, kreativitas, Energi
& dorongan
|
Penyembuhan konflik2, trauma masa lalu
|
Belajar respon adaptif
|
Aktualisasi diri sesuai potensinya à lebih dr sekedar ‘normal’
|
Perbandingan
tiga orientasi Kesehatan mental
Orientasi
klasik
Latar belakang Kesehatan mental Pada masa awal Kesadaran tentang perlunya perlakuan
yang lebih manusiawi terhadap penyandang gangguan mental
Pengertian orientasi klasik mengandung arti sempit, karena kajian ilmu kesehatan
mental lebih diperuntukkan bagi orang yang mengalami gangguan & penyakit
jiwa
Intervensi à biologis-medis à terapeutik & kuratif
Orientasi mengacu secara khusus pada sikap seseorang
terhadap kenyataan
Orientasi Penyesuaian Diri
Mengacu pada kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dng tuntutan diri sendiri & norma
sosial.
Normalà mampu menyesuaikan diri, terhindar dari konflik à belajar respon yg adaptif
Orientasi Pengembangan potensi
Setiap orang memiliki kekuatan positif & korektif. Pelepasan sumber-sumber yg tersembunyi dari bakat,
kreativitas, Energi dan dorongan (Schultz, 991).
Fokus à ke arah apa individu ‘akan menjadi’ àaktualisasi potensi diri . Lebih dari sekedar ‘normal
Daftar
Pustaka :
Siswanto. S. Psi. Msi. 2007. Kesehatan Mental,Konsep,Cakupan dan Perkembangan. Yogyakarta
: Andi.
Sholeh, M. (2008). Bertobat Sambil
Berjalan. Jakarta: Hikmah (PT Mizam Publika)
Notoadmodjo,
S. (2010). Promosi Kesehatan ; teori & aplikasi. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA
Whitbourne,Halgin.Psikologi
Abnormal.Jakarta:Salemba Humanika.2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar