Definisi Pengaruh
Norman Barrey (dalam Budiardjo, 2008) mengatakan Pengaruh adalah suatu tipe
kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara
tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya (influence is a
type of power in that a person who is influenced to act in a certain way may be
said to be caused so to act, even though an overt threat of santions will not
be the motivating force)
(Sumber : Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar
Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama)
Kunci-kunci Perubahan Perilaku
- Pikiran, kunci perubahan perilaku
Manusia
adalah makhluk mental. Semua aspek dalam kehidupan kita ditentukan dan
dikendalikan oleh kualitas pikiran kita. Saat lahir kita diberi oleh Allah satu
triliun sel otak. Semua manusia mempunyai jumlah sel otak yang sama. Yang
membuat hidup seseorang berbeda dengan yang lain adalah kemampuan berpikir yang
dimiliki masing-masing individu.
Pikiran
adalah sebuah instrumen berpikir yang sangat canggih. Sayangnya banyak orang
kehilangan kendali atas instrumen ini. Contohnya peristiwa ketika kita
mengalami sulit tidur.
Tubuh ingin istirahat tetapi pikiran kita berkeliaran tanpa bisa kita
kendalikan. Walaupum kita berkata stop pada pikiran kita, pikiran tetap saja
berlari semaunya sendiri. Pikiran kita tidak mau menaati perintah kita dan kita
tidak berdaya mengendalikannya. Mengapa hal ini bisa terjadi ?.
Semua
ini terjadi karena kita telah membiarkan pikiran kita mengendalikan diri kita,
dan bukan sebaliknya. Akibatnya pikiran kita tidak dapat bekerja dengan benar.
Kita harus belajar menggunakan pikiran kita seperti kita menggunakan tangan dan
kaki. Tangan dan kaki dapat kita kendalikan dengan baik, bekerja demi kebaikan
kita. Maka kita juga harus mampu mengendalikan pikiran, bekerja demi
keuntungan/kebaikan kita.
model-model dalam Mempengaruhi Perilaku Orang Lain dan Peranannya dalam Psikologi Manajemen
Cara
mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang
menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi
orang lain, yaitu;
1.
Logical
argument (logos), yaitu penyampaian ajakan
menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung
dalam komponen data.
2.
Psychological/
emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi
positif maupun negatif.
3.
Argument based
on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang
dituruti oleh komunikate/ audience karena komunikator mempunyai kredibilitas
sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter,
kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah
begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai
kepakaran seseorang dalam bidangnya.
Menurut Burgon
& Huffner (2002), terdapat
beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi menjadi lebih
efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar lebih berkesan dalam mempengaruhi
orang lain. Beberapa pendekatan itu antaranya;
1.
Pendekatan
berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga
bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2.
Pendekatan
berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience
atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah
maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk
mencegah DBD.
3.
Pendekatan
berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan
memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif.
Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang comedian atau menggunakan humor
yang melekat di hati masyarakat.
4.
Pendekatan
berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh
audience/ komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative.
Misalnya, iklan rokok dengan diksi “nggak ada loe nggak rame…”.
Namun keempat pendekatan
tersebut dapat dikombinasikan sesuai dengan tujuan persuasi dari komunikator.
Wewenang dan Peranan Wewenang dalam Psikologi Manajemen
Wewenang merupakan kemampuan yang
diterima untuk mengambil keputusan dan untuk mendelegasikan suatu tundakan
(atau tidak).
(Sumber : Clegg, Brian. 2006. Instant
Motivation 79 Cara Instan Menumbuhkan Motivasi. Jakarta : Esensi)
1. Wewenang
lini
Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan
melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang
kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai
rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
2.
Wewenang staff
Wewenang staff
adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini.
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan
menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau
dengan menggabungkan ketiganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar